Jangjo Element: Sampah Jadi Karya Seni untuk Simposium ESG SCG 2024

Indonesia menghadapi masalah sampah besar dengan jutaan ton limbah setiap tahun. Pengelolaan yang buruk berdampak pada lingkungan dan kesehatan. Di tengah tantangan ini, Jangjo hadir sebagai solusi inovatif untuk mengubah sampah menjadi produk bernilai.

Salah satu pendekatan pengelolaan sampah yang dilakukan Jangjo dengan menggunakan sistem terintegrasi bernama Jangjo Zero Waste Integrated (JOWI).

Selain itu, Jangjo juga memperkenalkan Jangjo Element. Unit ini dikhususkan untuk penelitian dan pengembangan (R&D) dalam rekayasa materi sampah, dengan tujuan mengubah limbah menjadi produk yang memiliki nilai guna. Dengan pendekatan ini, Jangjo berharap dapat mempercepat terwujudnya solusi pengelolaan sampah yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Keberhasilan Jangjo Element terlihat dalam proyek pertama mereka untuk Simposium ESG 2024, yang diselenggarakan oleh Siam Cement Group (SCG). Jangjo mengolah 40 kg limbah tali karung semen menjadi meja dan totem yang unik, serta menggunakan bahan limbah lainnya untuk komponen tambahan, mengutamakan prinsip ekonomi sirkular yang berkelanjutan.

Inisiatif ini sejalan dengan tujuan utama Simposium ESG 2024, yang mengedepankan tiga tema inti: Inisiatif Pertumbuhan Hijau yang Inklusif, Bisnis Hijau yang Inklusif, dan Masyarakat Inklusif – Tumbuh Bersama. Jangjo bangga dapat menjadi bagian dari acara yang menonjolkan bagaimana kolaborasi antara berbagai pihak dan inovasi dapat mendorong kemajuan menuju masa depan yang lebih berkelanjutan. Hal ini diungkapkan Jangjo dalam pernyataan di situs resmi mereka.

Melalui proyek-proyek seperti ini, Jangjo tidak hanya memberikan contoh tentang bagaimana sampah dapat diubah menjadi produk yang bernilai, tetapi juga menunjukkan potensi besar pengelolaan sampah menjadi produk bernilai.

Scroll to top